Minggu, 19 Januari 2020

JELANG PILKADA 2020: HATI-HATI SAJA PENDUKUNG PALSU

Ilustrasi (foto,ilustrasi oleh Zaki Alfarabi/detik.com


ADV- Mamuju - Ada 9 Provinsi yang akan menggelar Pilkada pada tahun 2020, Pilkada untuk 9 Provinsi  itu akan dilakukan serentak dengan Pilkada tingkat Kabupaten/Kota.

Dari data yang berhasil saya himpun untuk tingkat Kabupaten ada 224 wilayah Kabupaten dan untuk tingkat Kota  akan berlangsung di 37 Kota di 32 Provinsi, junlah seluruh Pilkada 2020 adalah 270 Daerah.

Untuk  Sulawesi 45 Daerah akan gelar Pilkada serentak pada tahun 2020, antara lain Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawes Tengah, ditambah lagi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kota yang berjumlah 43 Daerah Kabupaten/Kota. Di Sulawesi Barat 4 Kabuten akan ikut di Pilkada 2020 yang akan digelar pada bulan september 2020 yang akan datang yaitu Kab.Mamuju, Kab Majene, Kab Mamuju Tengah dan Kabupaten Pasangkayu.

 Disaat-saat seperti ini banyak orang yang mengaku punya basis akar rumput ditengah-tengah masyarakatnya akan menjadi incaran Pilihan bagi para Kandidat untuk dinobatkan sebagai Tim Sukses, tak jarang bermunculan juga orang-orang yang hanya bermodal pandai bersilat lidah, bermuka tebal dan tahan banting punya relasi orang dalam partai pendukung mampu mempengaruhi Sang Kandidat untuk menempatkannya sebagai salah seorang Tim Sukses yang ditugaskan untuk meraup suara disuatu daerah Pemilihan tertentu.

 Dengan lagak serba tahu serba mengerti politik praktis dan cara-cara mempengaruhi masyarakat dia berusaha meyakinkan Kandidat dan Partai Politik Pendukung untuk menunjuknya menjadi salah seorang Tim Sukses andalan yang perlu mendapatkan suntikan Dana guna melancarkan aksinya mempengaruhi masyarakat Pemili untuk mencoblos Sang kandidat.

 Dengan berbekal kepandaian meniru-niru Orang pintar yang didengarnya dalam pergaulan sehari-hari, ditambah dengan teknik memukul jatuh mereka yang dianggap saingan berat untuk dipilih jadi Tim, dengan cara kotor memutar balikkan fakta, menjelekkan Orang dan memuji diri sendiri ditambah modal nekad dan berani mulailah Dia menjalankan aksinya untuk mendapatkan Uang atau Dana segar untuk kampanye yang pada akhirnya akan bermuara di Kantong sendiri.

 Beberapa hasil survey dan kenyataan di lapang menunjukkan bahwa masyarakat sekarang ini sudah sangat mengerti tentang siapa yang pantas untuk dipilih yang pertama tentulah Orang yang mereka kenal bukan berarti saling mengenal, umpama saya mengenal Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Donald Trump tak mengenal Saya, dalam hal ini PERAN MEDIA sangat besar andilnya memperkenalkan Obama dan prestasinya yang membanggakan hingga kepenjuru dunia, tanpa media tak mungkin Saya mengenal Obama.

 Disamping peran Media dan pendekatan kampanye masyarakat lebih cenderung memilih Tokoh yang berkwalitas yang sudah akrab dengan mereka pemimpin yang dekat dengan rakyat tanpa ada sekat dan batasan, dengan indikator yakni, bisa dipercaya, tak melakukan korupsi, tak terlibat kriminalitas , dan berdiri di atas semua golongan, seorang calon pemimpin berkwalitas seperti ini akan terpilih tanpa terlalu banyak mengeluarkan dana, apalagi sampai dikuras oleh Tim Sukses yang spesialisasinya mencari lahan basah di arena Pilkada.

 Saya kira para kandidat calon Gubernur atau Bupati/Walikota sudah mengetahui indikasi dari pencari Dana di musim pilkada, Uang belum tentu bisa membantu untuk memastikan mencoblos seorang Kandidat Pilkada karena pemilihan adalah bebas dan rahasia yang berarti tak ada orang yang akan mengetahui siapa yang telah dicoblos oleh pemilih kecuali dirinya sendiri, tapi tanpa dana pendukung yang memadai sangat mustahil bisa tetap eksis apalagi memenangkan pertarungan.

 Yang membuat Saya heran dan bertanya-tanya dalam hati mengapa ada Saja Orang pintar, cerdik dan berpengalaman bisa dikelabui oleh orang-orang yang hanya bermodal nekad dan berani bersilat lidah dengan teknik mengangkat keatas tinggi-tingngi yang bisa membuat para kandidat terbuai, tanpa melihat latar belakang dan rekam jejaknya lebih dulu dengan mulus dipilih menjadi salah seorang dari orang yang dipercaya menangani sebuah Tim Pemenangang. Akibatnya sangat patal duit habis terkuras kalah dalam pilkada Karena ulah Tim Pemenenangan yang ternyata Pendukung Palsu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar