Oleh : Muhammad Nur OKT
Kalau selama ini para gems lover kolektor batu mulia di Mamuju Sulbar pada umumnya akrab dengan batu Ngalo, Tommo dan lainnya sebagai primadonna batu mulia asal Sulbar, maka pada awal bulan maret 2015 yang baru lalu masyarakat Mamasa salahsatu Kabupaten di Sulawesi Barat dikejutkan dengan ditemukannya bongkahan batu mulia berwarna hijau muda di Dusun Buntukassi, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, yang berjarak hanya sekitar setengah Kilometer dari Kota Mamasa onggokan batu mulia ini walau belum melalui pengujian laboratorium diperkirakan oleh masyarakat sebagai batu Giok walau kelihatan dari tekstur maupun warnanya yang belum terlalu matang seperti yang di Aceh.
Banyak versi cerita yang beredar tengtang penemuan batu giok asal Mamasa ini, ada yang mengatakan bongkahan itu ditemukan oleh seseorang warga yang tengah menggali untuk mencari obat dari akar kayu dan menemukan batu berwarna hijau yang kemudian dibawa pulang, ada pula yang mengatakan bahwa seseorang menemukan bongkahan batu dan membut tungku tapi kemudian setelah digunakan makanan yang ditanak diatasnya tak bisa masak karena itu tungku itu dibongkar untuk dibuat cobekan ketika dipahat itulah kemudian warna hijaunya kelihatan.
Sejak ditemukan beberapa waktu yang lalu lokasi dimana bongkahan batu Giok ramai didatangi oleh masyarakat baik masyarakat sekitar maupun masyarakat yang berada di luar Kabupaten Mamasa ada yang hanya melihat-lihat saja adapula yang ingin mendapatkan bongkahan batu giok walau dengan cara harus membeli, saat ini batu mulia berwarna hijau muda dengan fenomena hijau testur buah semangka dengan tingkat kekerasan yang lumayan baik, serta tembus cahaya itu sudah menyebar ke Mamuju bahkan mungkin kebeberapa Daerah lainnya di Indonesia.
Ibu Mei Soleman Seorang kerabat yang tinggal di Mamasa saat bertemu di Mamuju dua hari sebelum tulisan ini diposting mangatakan bahwa " Saat ini Lokasi tempat ditemukannya batu Giok itu telah ditutup oleh pemilik tanah, karena bongkahan batu yang nampak diatas permukaan sudah habis, namun tidak menutup kemungkinan batu giok yang semakin berkwalitas terdapat didalam tanah " katanya.
Batu giok dari Mamasa ini sudah mulai dikenal oleh para geme lover dan para kolektor batu mulia di Mamuju Sulbar hanya dengan melihat bongkahan ataupun dari assesoris yang dikenakan mereka langsung menyapa " Wah pasti Giok Mamasa di ? dapat dari mana batuta bagusnya ? " sambil berupaya melihat lebih dekat atau memegangnya.
Melihat tingkat kekerasan, kristalisasi testur dan warnanya yang menyerupai buah semangka tidak menutup kemungkinan batu Giok asal Mamasa akan diburu oleh kolektor batu mulia untuk dijadikan salah satu varian baru di dunia perbatuan Nasional, Semoga ****
Diambil dengan kamera HP biasa
Kalau selama ini para gems lover kolektor batu mulia di Mamuju Sulbar pada umumnya akrab dengan batu Ngalo, Tommo dan lainnya sebagai primadonna batu mulia asal Sulbar, maka pada awal bulan maret 2015 yang baru lalu masyarakat Mamasa salahsatu Kabupaten di Sulawesi Barat dikejutkan dengan ditemukannya bongkahan batu mulia berwarna hijau muda di Dusun Buntukassi, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, yang berjarak hanya sekitar setengah Kilometer dari Kota Mamasa onggokan batu mulia ini walau belum melalui pengujian laboratorium diperkirakan oleh masyarakat sebagai batu Giok walau kelihatan dari tekstur maupun warnanya yang belum terlalu matang seperti yang di Aceh.
Banyak versi cerita yang beredar tengtang penemuan batu giok asal Mamasa ini, ada yang mengatakan bongkahan itu ditemukan oleh seseorang warga yang tengah menggali untuk mencari obat dari akar kayu dan menemukan batu berwarna hijau yang kemudian dibawa pulang, ada pula yang mengatakan bahwa seseorang menemukan bongkahan batu dan membut tungku tapi kemudian setelah digunakan makanan yang ditanak diatasnya tak bisa masak karena itu tungku itu dibongkar untuk dibuat cobekan ketika dipahat itulah kemudian warna hijaunya kelihatan.
Sejak ditemukan beberapa waktu yang lalu lokasi dimana bongkahan batu Giok ramai didatangi oleh masyarakat baik masyarakat sekitar maupun masyarakat yang berada di luar Kabupaten Mamasa ada yang hanya melihat-lihat saja adapula yang ingin mendapatkan bongkahan batu giok walau dengan cara harus membeli, saat ini batu mulia berwarna hijau muda dengan fenomena hijau testur buah semangka dengan tingkat kekerasan yang lumayan baik, serta tembus cahaya itu sudah menyebar ke Mamuju bahkan mungkin kebeberapa Daerah lainnya di Indonesia.
Batu Giok Asli super ( foto : duniapusaka.com )
Ibu Mei Soleman Seorang kerabat yang tinggal di Mamasa saat bertemu di Mamuju dua hari sebelum tulisan ini diposting mangatakan bahwa " Saat ini Lokasi tempat ditemukannya batu Giok itu telah ditutup oleh pemilik tanah, karena bongkahan batu yang nampak diatas permukaan sudah habis, namun tidak menutup kemungkinan batu giok yang semakin berkwalitas terdapat didalam tanah " katanya.
Batu giok dari Mamasa ini sudah mulai dikenal oleh para geme lover dan para kolektor batu mulia di Mamuju Sulbar hanya dengan melihat bongkahan ataupun dari assesoris yang dikenakan mereka langsung menyapa " Wah pasti Giok Mamasa di ? dapat dari mana batuta bagusnya ? " sambil berupaya melihat lebih dekat atau memegangnya.
Melihat tingkat kekerasan, kristalisasi testur dan warnanya yang menyerupai buah semangka tidak menutup kemungkinan batu Giok asal Mamasa akan diburu oleh kolektor batu mulia untuk dijadikan salah satu varian baru di dunia perbatuan Nasional, Semoga ****