Selasa, 25 Juni 2013

PUISI : 1000 RINDUKU UNTUK 1000 PUISI



 Ilustrasi Foto :
squtami.com )
Seribu rindu untuk seribu puisi kucipta untuk Mu ,
padahal otakku sedang kosong, gosong, dan melompong,
pikiran Ku mengangkasa terbang melambung tapi tak ada kata terselip,
satu katapun sulit kurangkai menjadi kalimat indah untuk Mu ,
keinginanku untuk berpartisipasi atau sekedar meluapkan emosi dalam presentasi,
bertajuk seribu puisi untuk seribu rindu hanya wacana tanpa wahana.


Malam Jum’at, tadi malam mataku enggan terpejam hingga fajar merangkak naik
daging dalam tubuh terasa menyusut menahan kantuk walau tulang tak remuk,
sakit terasa disekitar bola mata darah mengalir perlahan lewat rongga dada,
merambah hingga ke otak tapi semakin lama semakin kelam,
seakan menuju ke lorong buntu tanpa sekat, pekat dan hitam,
judul untuk 1000 puisi tak jua tercipta.


Kerinduanku untuk merangkai kata. keinginanku untuk hadir disini berbagi puisi begitu kuat,
dalam anganku tercipta sebuah Puisi yang mengugah hati ketika dibaca dan didengarkan,
ketika dicerna hingga kedalamannya menyentuh jantungmu,


Tengah hari sehabis sholat jum’at sedang melamun mengintip wajahmu wahai adinda
yang tersembul dari bilik mataku yang kuyuh tanganku baru menari-nari
diatas kyboard laptopku, bibir komat kamit seperti dukun sedang membacakan mantra,
abjad kata dan kalimat terangkai begitu saja apa adanya, seperti ini,
apa ini puisi seribu rindu untuk seribu puisi, mungkin bukan….!?
***


Mamuju, 26 Nopember 2011

Muhammad Nur  (OKT )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar